Sepuluh Golongan Manusia Yang Dicintai Oleh Iblis dan
Pasukannya
(Oleh: Giyarsi, S,Sy., M.Pd)
Allah SWT telah memperingatkan umat manusia tentang sosok
Iblis yang akan terus menggoda anak cucu Adam agar menjadi sahabat setianya, di
dunia hingga di akhirat kelak. Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Allah
dalam surat Al-Kahf ayat 50,: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada
para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis.
Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah
kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari
Allah) bagi orang-orang yang zalim”.Allah juga menjelaskan tentang sumpah
Iblis yang akan terus menggoda manusia untuk mengikuti jalannya yang sesat, sebagaimana
firman-Nya dalam surat al ‘afaal ayat 16-17: “iblis menjawab: "Karena
Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
Agar terhindar dari godaan Iblis dan memenangkan peperangan
dengan Iblis dan pasukannya, maka manusia harus mengenali secara detail tentang
sifat dan perbuatan manusiayang dicintai oleh Iblis. Banyak hadis yang
menjelaskan tentang sifat dan perbuatan manusia yang dicintai oleh Iblis,
diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori tentang pertanyaan yang
diajukan oleh Rasulullah SAW mengenai golongan manusia yang dicintai oleh
Iblis.
عن ابن عباس
رضي الله عنهما، أنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ذات يوم لإبليس عليه
اللعنة : كم أحباؤك من أمتي قال عشرة نفر أولهم الامام الجائر و المتكبر والغني
الذي لايقبلى من أتن يكتسب المال و في ماذا ينفق و العالم الذي صدق الأمير على
جوره و التاجر الخائن والمحتكر و الزاني واكل الربا و البخيل الذي لايبالي من أين
يجمع المال و شارب الخمر المدمن عليها.
Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, “pada
suatu hari, Rasulullah SAW bertanya kepada Iblis la’natullah, “ada berapa golongan
kekasihmu dari umatku?” Iblis menjawab, “sepuluh golongan: yang pertama
pemimpin yang dholim, orang yang sombong, orang kaya yang tidak menghiraukan
dari mana ia memperoleh harta dan dalam hal apa ia menafkahkan, orang berilmu
yang membenarkan keputusan-keputusan penguasa yang dholim, pedagang yang
hianat, penimbun barang, pelaku zina, pemakan riba, orang bakhil yang tidak
peduli dari mana ia mengumpulkan harta, dan peminum khomer yang telah
kecanduan.”
Dalam hadis di atas dijelaskan bahwa Iblis menjawab ada
sepuluh golongan manusia yang dicintai oleh Iblis dan pasukannya, yaitu:Yang
pertama, pemimpin yang zalim (dalam riwayat lain dikatakan hakim yang tidak
adil). Maksudnya adalah seorang pemimpin yang tidak berlaku adil dan
semena-mena terhadap rakyatnya. Yang dimaksud disini bukan hanya berlaku kepada
pemimpin suatu wilayah atau pemerintahan saja, melainkan juga para penegak
hukum seperti hakim, polisi, jaksa, dan
pengacara, bahkan juga pada setiap individu, karena mereka adalah pemimpin
dalam keluarganya dan dirinya sendiri. Setiap pemimpin yang dholim akan selalu
membuat kerusakan bagi rakyat dan negaranya. Syekh Nawawi memberikan penjelasan
dengan sabda Nabi Muhammad SAW,
من دعا لظالم
بالبقاء فقد أحب أن يعصى الله في أرضه
“Barang siapa
mendo’akan pemimpin yang dholim untuk tetap dalam kepemimpinannya, maka
sesungguhnya ia senang jika Allah berbuat kerusakan di negaranya.”
Yang kedua, orang yang sombong (takabbur). Syekh Nawawi
memberikan penjelasan dengan sabda Nabi Muhammad SAW
يُحْشَرُ
الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ
يَغْشَاهُمْ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ
يُسَمَّى بُولَسَ تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ
أَهْلِ النَّارِ. (رواه
الامام أحمد و الترمذي)
Pada hari kiamat orang-orang yang
sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk
manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring
menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang
sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk
neraka.
Yang ketiga, orang kaya yang tidak memperdulikan dari mana
ia mendapatkan hartanya dan untuk apa harta itu dinafkahkan.
Yang keempat, orang pintar (berilmu pengetahuan luas) yang
membenarkan keputusan-keputusan dari penguasa yang zalim. Rasulullah SAW
bersabda:
من أفتى بغير
علم لعنته ملائكة السماء و الأرض. رواه ابن عساكر
“Barang siapa
memberikan fatwa tanpa didasari dengan ilmu, maka Malaikat langit dan bumi akan
melaknatnya.”
Kelima, pedagang yang khianat. Yaitu
pedagang yang melakukan penipuan, baik dalam hal kualitas barang yang
diperdagangkan maupun mengurangi timbangan. Bila membeli sesuatu, ia selalu
meminta ditambah, namun saat menjualnya, ia melakukan kecurangan dengan
menguranginya. Demikian juga pada pengerjaan proyek-proyek tertentu, yang
membeli barang dengan kualitas rendah untuk meraih keuntungan berlipat ganda
(mark up).
Keenam, pedagang yang menimbun barang.Yaitu pedagang yang membeli
barang-barang kebutuhan pokok dan menimbunnya, kemudian menjualnya dengan harga
yang lebih mahal ketika orang-orang sangat membutuhkan barang tersebut. Syekh
Nawawi menjelaskan tentang akibat dari menimbun barang dagangan dengan sabda
Rasulullah SAW.,
من احتكر على
المسلمين طعامهم ضرب الله بالحذام و الإفلاس
“Barang siapa
menimbun makanan orang-orang muslim, maka Allah akan menghukumnya dengan
kehancuran dan kepailitan.”
Ketujuh, orang yang berzina. Zina merupakan perbuatan yang
sangat tercela. Disamping menimbulkan kerusakan kepada diri sendiri, zina juga
membawa aib bagi keluarga, masyarakat dan keturunan yang dihasilkan dari zina.
Karena banyaknya madharat yang ditimbulkan dari perbuatan zina ini, Rasulullah
SAW sangat menekankan pada umatnya untuk menjauhi zina. Syekh Nawawi memberikan
penjelasan dengan sabda Nabi Muhammad SAW,
إياكم و الزنا
فإن فيه أربع حصال : يذهب البهاء من الوجه و يقطع الرزق و يسخط الرحمن و يستوجب
الخلود في النار (رواه الطبرانى)
“Jauhilah zina,
karena sesungguhnya di dalam zina itu terdapat 4 hal: hilangnya kewibawaan dari
wajah, terputusnya rizqi, hilangnya kasih sayang dan kekal di neraka” (H.R. At
Thobrani)
Kedelapan, orang yang memakan riba. Diriwayatkan dalam
sebuah hadis
إن أكل الربا
يعذب من حين يموت إلى يوم القيامة بالسباحة في بحر أحمر مثل الدم وأنه يلقم
الحجارة كلما ألقم حجرا سبح به ثم عاد فاغرا فاه فيلقم اخرا و هكذا إلى البعث.
“sesungguhnya
pemakan riba akan disiksa sejak ia mati hingga hari kiamat dengan berenang di
lautan merah yang menyerupai darah”
Kesembilan, orang kikir yang menumpuk-numpuk harta dan tidak
mau mengeluarkan harta di jalan Allah. Ia begitu bangga dengan kekayaan dan
enggan mengeluarkan zakat, bersedekah, memberikan sumbangan untuk perjuangan di
jalan Allah, maupunmendermakan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dia merasa
semua yang diperolehnya merupakan usahanya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Syekh Nawawi memberikan penjelasan dengan sabda Nabi Muhammad SAW,
ما تلف مال في
البر ولا بحر إلا بمنع الزكاة
“Tidaklah
ada suatu harta kekayan yang hancur di lautan atau di daratan, melainkan karena
pemiliknya tidak membayar zakat.”
Kesepuluh, peminum khamar yang kecanduan. Syekh Nawawi
memberikan penjelasan dengan sabda Nabi Muhammad SAW,
روي أنه صلى
الله عليه و سلم قال : من شرب خمرا خرج نور الإيمان من جوفه (رواه الطبرانى)
Diriwayatkan bahwa sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda, “barang siapa meminum khomer maka keluarlah cahaya
iman dari perutnya.” (H.R. Thobroni).
No comments:
Post a Comment